Berita Bola

6 Pelajaran Man City vs Liverpool: The Reds Beruntung, Gelar Juara di Tangan City

Tribunbola.News – Duel antara Manchester City vs Liverpool di Etihad Stadium pada Minggu (10/04/2022) malam WIB berakhir remis alias seri.

Man City menjamu Liverpool di pekan ke-32 Premier League 2021-22. Laga ini disebut bisa berpengaruh pada penentuan pemenang liga.

City mengawali laga dengan apik. Dalam lima menit mereka bisa unggul melalui Kevin De Bruyne.

Diogo Jota bisa menyamakan skor pada menit ke-13. Tapi City kembali unggul melalui Gabriel Jesus.

Liverpool berusaha keras menyamakan skor dan akhirnya sukses melakukannya melalui Sadio Mane di awal babak kedua, saat laga belum genap berjalan satu menit. Pada akhirnya laga berakhir sama kuat 2-2.

Apa saja pelajaran dari duel big match ini? Simak ulasannya berikut ini

Salah Masih Bermasalah

Jelang laga Manchester City vs Liverpool, Mohamed Salah menjadi sorotan. Sebab ia mengalami paceklik gol, khususnya dari situasi open play.

Ia sudah tak mencetak gol dari situasi tersebut sejak pertengahan Februari 2022 lalu. Namun Salah diharap bisa bangkit saat lawan City karena punya catatan apik saat bersua mereka.

Pada akhirnya, Salah memang bisa meneruskan catatan bagusnya. ia bisa menyumbangkan satu assist untuk terciptanya gol Sadio Mane.

Tapi masalah lainnya masih terus berlanjut. Salah tak kunjung bisa mencetak gol dari situasi open play.

Salah kini harus bisa segera menemukan ketajamannya lagi. Apalagi sekarang posisinya di daftar top skor Liga Inggris terancam oleh bomber Tottennham, Son Heung-min, yang sudah mencetak 17 gol. Tambah tiga gol lagi maka pemain Korsel itu akan sejajar dengan Salah.

De Bruyne Masterclass

Sejumlah pemain Manchester City tampil apik di laga ini. Sebut saja Gabriel Jesus, Joao Cancelo, Bernardo Silva, dan Phil Foden.

Namun yang menonjol tentu saja adalah Kevin De Bruyne. Ia selalu bisa menemukan ruang antara lini tengah dan belakang.

Alhasil ia bisa memberikan umpan-umpan terobosan yang berbahaya ke belakang pertahanan Liverpool. Salah satunya kemudian membuat Jesus mengirim umpan matang yang sayangnya gagal dituntaskan Sterling di awal babak pertama.

Lihat Juga:  Statistik Jadi Bukti, Xavi Salah Satu Pelatih Terburuk Barcelona Sejak Tahun 2001

De Bruyne juga sempat memberikan assist untuk gol Sterling di babak kedua. Tapi gol dianulir karena winger Inggris itu terperangkap offside.

De Bruyne juga mencetak satu gol. Ia mungkin bisa saja menambah satu gol lagi jika tak dilanggar oleh Virgil van Dijk.

Namun ini tak mengagetkan karena sekarang ini De Bruyne sepertinya sedang on fire. Ia bahkan berhasil mengemas enam gol dari enam laga terakhirnya bersama City.

Jadi wajar jika kemudian banyak sanjungan yang diberikan pada De Bruyne usai laga berakhir. Ia juga terpilih sebagai Man of the Match.

Kelemahan Liverpool Terekspos

Liverpool selama ini punya satu titik lemah yang terlihat jelas. Mereka bermain dengan garis pertahanan tinggi.

Ini menggiurkan bagi tim mana pun. Sebab mereka punya kans melakukan serangan balik. Tapi tentu saja tak semudah itu untuk menaklukkan lini belakang The Reds. mereka punya Virgil Van Dijk yang sulit dilewati dalam situasi satu lawan satu. Masih ada juga Alisson Becker yang tak jarang maju keluar dari gawangnya untuk melakukan intersep.

Liverpool juga jago membuat lawan terjebak offside. Tapi kali ini Man City bisa dengan mudah menaklukkan jebakan tersebut. Tak cuma sekali dua kali tapi berkali-kali.

Mereka menaklukkannya dengan bantuan Kevin De Bruyne. Ia menemukan celah antara lini tengah dan belakang dan mengisi ruang tersebut dan kemudian mengirim umpan terobosan untuk para pemain sayap, khususnya di sektor kanan.

Mereka juga melakukannya dengan melepas umpan-umpan panjang. Ini berasal dari para pemain belakang atau gelandang yang dalam posisi bebas di depan lini pertahanan City.

Bola dikirim ke area sayap, di mana Phil Foden dan Gabriel Jesus, atau kadang Joao Cancelo yang merangsek maju, sudah siap menunggu di sisi kiri dan kanan, memanfaatkan lebar lapangan. Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson pun akhirnya kerap kerepotan dan kesulitan bergerak membantu serangan seperti biasanya.

Lihat Juga:  Tampil Solid, Theo Hernandez Bisa Bermain Selamanya di AC Milan

Gol Jesus sendiri juga tercipta setelah ia lolos dari jebakan offside. Ini akan jadi PR bagi tim pelatih Liverpool.

Liverpool Beruntung

Lini tengah Liverpool kacau. Para pemainnya gagal membendung para pemain tengah Manchester City.

Itu membuat City dengan leluasa membangun serangan-serangan berbahaya ke pertahanan Liverpool. Bahkan Fabinho, yang disebut sebagai salah satu gelandang bertahan elit di dunia sekarang ini, kesulitan menahan laju Kevin De Bruyne, Rodri, dan Bernardo Silva.

Liverpool pun beruntung tak kehilangan Fabinho. Sebab di babak kedua, ia melepas tekel yang berbahaya pada Silva.

Kaki kanannya sedikit terangkat saat melakukan tekel dan mengenai engkel kiri Silva. Tekel ini mestinya berbuah kartu merah dan bukan kuning saja.

Lalu ada Thiago Alcantara, yang juga cukup pontang-panting demi menghentikan laju lawan. Ia akhirnya dikartu kuning.

Setelah itu ia sempat melakukan pelanggaran keras pada Kevin De Bruyne saat mencoba mengamankan bola. Pelanggaran ini tampak layak diganjar kartu kuning, tapi wasit cuma menghadiahkan tendangan bebas saja bagi City.

Liverpool jelas beruntung di laga ini karena wasit sedikit ‘lembut’. Jika saja wasitnya beda, atau mereka main di UCL mungkin Fabinho dan Thiago sudah keluar dari lapangan.

Rekor Trent

Trent Alexander-Arnold dibuat cukup menderita di laga ini. Ia harus berjuang keras mengamankan areanya dari serbuan Phil Foden dan Joao Cancelo.

Tapi Trent masih bisa mencetak satu assist bagi Liverpool. Ia yang memberikan umpan pada Diogo Jota untuk menyamakan skor.

Dengan tambahan satu assist ini, Trent sudah mengemas 44 umpan berbuah gol di Premier League sejak musim 2018-19. Tak ada pemain lainnya di Liga Inggris yang bisa menyamai catatan tersebut.

Lihat Juga:  Emiliano Martinez, Raja Penalti dari Argentina

Sejak awal 2018-19, Trent Alexander-Arnold telah membuat assist lebih banyak di Premier League daripada pemain lain (44). Assistnya untuk Diogo Jota hari ini berarti ia sekarang telah membantu menciptakan setidaknya satu gol melawan semua 19 tim Liga Inggris lainnya saat ini. Tak terbendung.”

Tambahan assist itu juga membuatnya menghasilkan 17 assist bagi Liverpool di semua ajang kompetisi pada musim ini. Hebatnya, tak ada pemain The Reds lainnya yang pernah bisa mencetak assist sebanyak itu dalam semusim di abad ke 21 ini.

Jumlah itu tentu akan makin makin bertambah. Sebab masih ada cukup banyak laga yang akan dilalui Liverpool sebelum musim berakhir.

Gelar Juara di Tangan City

Perburuan gelar juara masih sangat terbuka. Liverpool masih punya kans menyalip Manchester City di sisa musim ini karena selisih mereka cuma satu angka.

Tapi jelas Manchester City sekarang berada di atas angin. Jika melihat cara mereka bermain yang mengerikan, termasuk lawan Liverpool, sulit untuk membendung pasukan Josep Guardiola di sisa musim ini.

Apalagi jika melihat sisa laga mereka di Premier League musim ini. Lawan-lawan mereka bisa dikatakan tim-tim papan tengah semua.

City akan berhadapan lawan Wolverhampton, Brighton, Watford, Leeds United, Newcastle, West Ham, dan Aston Villa. Hanya Newcastle dan West Ham yang diprediksi bisa sedikit menyulitkan De Bruyne dkk.

Sementara itu Liverpool masih harus menghadapi Manchester United dan Tottenham. MU memang bapuk tapi jadwal mereka datang di saat The Reds menjalani bulan yang melelahkan, sementara Spurs makin solid bersama Antonio Conte.

Selain itu sisa lawan mereka adalah Everton, Newcastle, Aston Villa, Southampton, dan Wolverhampton. The Magpies juga berpotensi menyulitkan Liverpool.

Similar Posts