Tribunbola.News – Arsenal gagal mendatangkan rekrutan mayor di bursa transfer musim dingin. Mereka membidik beberapa pemain menarik, tapi tidak ada yang datang hingga deadline day 31 Januari 2022.
Bahkan, Arsenal justru kehilangan salah satu strikernya. Pierre-Emerick Aubameyang meninggalkan klub dan bergabung dengan Barcelona.
Kepergian Aubameyang inilah yang bisa jadi masalah. Edu, direktur teknik Arsenal, gagal mendatangkan striker baru sebagai pengganti.
Akibatnya, sekarang skuad Mikel Arteta dapat disebut kekurangan striker mumpuni. Inilah yang bisa jadi awal masalah.
Arsenal dan kehati-hatian belanja
Arsenal tampak sangat berhati-hati dalam membeli pemain. Sikap seperti ini mungkin benar, tapi tidak selalu.
Faktanya, musim panas lalu Arsenal adalah klub Premier League dengan pembelian terbesar. Mereka menghabiskan 150 juta pounds untuk mendatangkan enam pemain baru.
Situasinya bertolak belakang di bursa transfer musim dingin. Arteta membutuhkan striker, Arsenal memburu Dusan Vlahovic, tapi gagal karena tidak bisa bersaing dengan Juventus.
Edu juga berulang kali menegaskan bahwa dia hanya mau membeli pemain yang tepat untuk Arsenal, tidak terburu-buru.
Masalah untuk Arteta
Sikap Arsenal dan keputusan Edu mungkin tepat. Namun, faktanya Mikel Arteta sekarang membutuhkan kekuatan skuad yang lebih baik untuk mencapai target empat besar.
Beberapa pertandingan terakhir Arsenal menunjukkan masalah di lini serang dalam urusan mencetak gol. Mereka tidak punya striker mumpuni yang bisa menyumbang puluhan gol per musim.
Faktanya, Arsenal terakhir merekrut striker di era Arsene Wenger, yaitu Aubameyang dan Lacazette. Sejak saat itu The Gunners belum membeli striker lagi, hanya mempromosikan Eddie Nketiah.
Kini, Arsenal jelas bermasalah dalam urusan mencetak gol. Arteta harus memaksimalkan pemain yang ada sampai akhir musim. (bola.net)
