Berita Bola

Maaf Arsenal & Barcelona, Mahrez Masih Ingin Bertahan di Manchester City

Tribunbola.News – Riyad Mahrez menegaskan bahwa dirinya ingin terus bermain di Manchester City. Pemain asal Aljazair itu bertekad meraih kesuksesan yang lebih besar bersama The Citizens.

Mahrez bergabung dengan Manchester City pada tahun 2018. Dia ditebus dari Leicester City dengan biaya yang mencapai 67,8 juta euro.

Pemain berusia 30 tahun itu kemudian menjadi salah satu motor serangan The Citizens di bawah asuhan Josep Guardiola. Dia sudah mencetak 39 gol dan 37 assist dari 142 penampilan.

Bukan hanya itu, Mahrez juga turut membantu Man City merengkuh sejumlah gelar. Itu termasuk dua gelar Premier League dan satu trofi FA Cup.

Ingin Raih Trofi Lagi

Karier Mahrez di Etihad Stadium bisa dibilang cukup sukses. Meski begitu, dia mengaku masih ingin memenangkan trofi yang lebih banyak di klub.

Lihat Juga:  MU Kalah dari FC Copenhagen, Ten Hag Salahkan Kartu Merah Rashford

“Bagaimana jika saya ingin naik ke yang lebih tinggi? ujar Mahrez ketika ditanya saluran YouTube, Oui Hustle.

“Saya tidak melihat ada yang lebih tinggi [dari Manchester City].”

Bertahan di Man City

Dalam beberapa pekan terakhir, Mahrez telah dikaitkan dengan sejumlah klub seperti Barcelona, Arsenal, dan Tottenham. Namun, Mahrez masih belum punya keinginan untuk meninggalkan Manchester City.

“Untuk mencoba kejuaraan lain [di tempat lain]? Tidak. Saya sangat menyukai Inggris dan sepakbola Inggris itu indah. Saya tidak ingin pergi. Saya masih memiliki tujuan-tujuan untuk diraih di sini,” lanjutnya.

“Ketika Anda melihat Guardiola menginginkan Anda. itu adalah sanjungan. Aklimatisasi di sini tidak mudah, tapi hubungan kami hari ini, semua orang mengetahui [sangat bagus].”

Lihat Juga:  Dua Kata untuk Performa MU Lawan City: Grogi dan Gugup!

Rasisme dalam Sepak Bola

Mahrez juga berbicara tentang masalah rasisme dalam sepakbola. Dia merasa badan pengatur olahraga gagal mengambil langkah untuk menghadapi masalah tersebut.

“Saya pikir pihak berwenang harus mengambil lebih banyak tindakan dan sanksi. [Mereka harus] lebih radikal, sehingga orang-orang itu berhenti melakukan hal-hal semacam itu,” imbuhnya.

“Kalau tidak, itu akan terus berlanjut. Tapi, akan selalu ada dua atau tiga orang idiot yang akan mengacaukan [apa pun yang terjadi].” (bola.net)

Similar Posts