Tribunbola.News – Erik ten Hag sudah berulang kali mendapatkan pujian untuk kerja kerasnya mengembangkan skuad Manchester United. Ten Hag pun bisa mengatasi masalah di luar lapangan, misalnya dalam mengontrol ruang ganti.
Musim 2022-2023 ini adalah musim pertama Ten Hag di kursi pelatih MU. Sesuai prediksi, eks bos Ajax Amsterdam itu membuat banyak perubahan besar dalam tim Setan Merah.
Ten Hag mengubah gaya main MU secara signifikan. Meski sempat kesulitan di awal musim, sejak memasuki tahun 2023 MU mulai memetik hasil kerja keras mereka di lapangan.
Tidak hanya itu, Ten Hag juga dikenal berani dalam mengambil sikap terkait isu internal tim. Dia menegaskan otoritasnya dalam menangani tim, termasuk soal kasus Cristiano Ronaldo.
Bulan-bulan terakhir Ronaldo di MU
Kedatangan Ten Hag ke MU memang membawa perubahan besar, termasuk di ruang ganti. Ronaldo yang sebelumnya jadi bintang utama mulai tergusur ke bangku cadangan.
Tampaknya kesempatan bermain yang berkurang drastis membuat Ronaldo frustrasi. Superstar Portugal itu kerap berulah, seperti meninggalkan lapangan sebelum laga berakhir atau membuat komenar-komentar negatif di media.
Tentu sikap Ronaldo itu sempat menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, Ronaldo adalah nama besar dengan basis fans yang masif. Kasus ini bisa membuat Ten Hag tertekan bahkan tertendang dari kursi pelatih MU.
Keberanian Ten Hag
Di luar dugaan, Ten Hag tidak kalah dari Ronaldo begitu saja. Dia justru menunjukkan ketegasannya sebagai pelatih dan pada akhirnya Ronaldo yang harus mengalah. Bintang Portugal itu meninggalkan tim untuk kemudian bergabung dengan klub Liga Arab Saudi, Al Nassr.
“Dari apa yang saya lihat, dia [Ten Hag] adalah pelatih brilian,” ujar Thomas Zilliacus, pebisnis asal Belanda yang baru-baru ini menunjukkan minat untuk membeli MU.
“Dia punya keberanian yang membuat saya kagum, yaitu untuk menegaskan kepada bintang besar selevel Cristiano Ronaldo bahwa ‘dengar, ini cara saya mengelola tim dan inilah yang ingin saya lakukan’.”
Perkembangan tim
Keberanian Ten Hag dalam menangani kasus Ronaldo memang patut diacungi jempol. Bagaimanapun, tidak semua pelatih bisa mengatasi situasi pelik itu dengan hasil akhir yang memuaskan.
“Ketegasan itu mendorong Ronaldo meninggalkan klub dan sepertinya sekarang itu jadi langkah yang tepat. Sebab, klub ini sekarang jadi jauh lebih baik tanpa dia,” sambung Zilliacus.
“Saya kira dia sudah menunjukkan hasil kerja luar biasa. Jadi, saya harap dia bertahan di klub dan andai saya berhasil jadi pemilik klub, jelas saya ingin dia lanjut melatih,” tandasnya.
