Tribunbola.News – Kepergian Pierre-Emerick Aubameyang menjadi contoh ketegasan Mikel Arteta dalam mengelola skuad. Pemain yang tidak sesuai dengan proyek tim bakal dilepas.
Cara Arteta mengelola kasus Aubameyang cukup tegas. Tidak ada yang tahu masalah pastinya. Intinya Aubameyang dan Arteta berselisih paham, sejak saat itu Aubameyang tidak lagi bermain untuk Arsenal.
Bahkan Arsenal memutuskan melepas Aubameyang di bursa transfer Januari 2022 kemarin. Mereka memutus kontrak Auba supaya dia bisa bergabung dengan Barcelona secara gratis.
Ketegasan Arteta dan Arsenal terkait Aubameyang itu mungki berpengaruh ke pemain lain, Nicolas Pepe. Mengapa begitu?
Pepe yang kian tenggelam
Pepe datang ke Arsenal dengan harapan tinggi. Arsenal bahkan harus memecahkan rekor transfer klub untuk merekrut Pepe dari Lille pada tahun 2019 lalu.
Sayangnya, performa Pepe tidak pernah memenuhi ekspektasi. Dia sempat main apik di ujung musim 2020/21 lalu, tapi kini kembali tidak terlihat di musim 2021/22.
Pepe belum mencetak gol di liga dan baru menyumbang satu assist. Arteta sudah beberapa kali memberinya kesempatan bermain, tapi hasilnya kurang memuaskan.
Sama seperti Aubameyang
Kesulitan Pepe ini juga diamati oleh analis Premier League dan mantan pemain Arsenal, Ian Wright. Menurutnya, Pepe harus segera membuktikan diri jika ingin bertahan di Arsenal.
“Menurut saya, mungkin musim ini kesempatan terakhir Pepe. Dia melewatkan banyak pertandingan. Saya ingin melihat sesuatu dari dia,” ujar Wright di Express.
“Ketika Anda melihat permainan dia di Piala Afrika, di turnamen itu para bek bermain lebih tangguh dan lebih keras. Artinya, para penyerang harus berusaha ekstra.”
“Pepe ternyata bisa melakukannya! Lalu mengapa Arsenal tidak bisa membuatnya memberikan permainan sepeti itu?” tandasnya.
