Berita Bola

Kartu Merah Vinicius Dicabut, Valencia Dapat Sanksi Penutupan Tribune Mario Kempes

Tribunbola.News – Kasus rasisme yang menimpa Vinicius Junior masuk babak baru. Bukan hanya La Liga, Komite Kompetisi RFEF (PSSI-nya) Spanyol, juga mengambil langkah dengan menjatuhkan sanksi kepada pihak Valencia.

Vinicius Junior menjadi korban rasisme saat membela Real Madrid melawan Valencia di Mestalla, Minggu (22/5/2023) malam WIB. Laga tersebut berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan sang tuan rumah.

Vinicius sempat tersulit emosinya dan melakukan konfrontasi kepada fans yang ada di tribune belakang gawang. Aksi pemain 22 tahun itu kemudian mendapat hukuman kartu merah dari wasit yang bertugas.

Belum sampai satu pekan, beberapa keputusan penting telah diambil pihak terkait soal insiden rasisme. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

Lihat Juga:  Badai Cedera di Manchester United Berlanjut! Raphael Varane Absen Enam Pekan

Valencia Dapat Sanksi
Komite Kompetisi RFEF membuat kanpanye anti-rasisme usai kasus Vinicius jadi perhatian publik. Duel Real Valladolid dan Barcelona pada Rabu (24/5/2023) dini hari WIB, dimulai dengan bentangan spanduk anti-rasisme.

Sebelum itu, RFEF juga menjatuhkan sanksi kepada Valencia atas perilaku fans mereka.

RFEF memberi sanksi penutupan tribune Mario Kempes South Stand di Mestalla pada lima kandang Valencia ke depan. Sanksi ini juga berlaku untuk laga La Liga periode musim 2023/2024 yang akan datang.

Kartu Merah Vinicius Dicabut

Seperti diketahui, Vinicius mendapat kartu merah karena terlibat upaya konfrontasi dengan fans Valencia. Pemain 22 tahun, sesuai dengan regulasi, akan mendapat sanksi absen satu pertandingan akibat kartu merah.

Lihat Juga:  Tinggalkan AC Milan, Divock Origi Kembali ke Premier League

Namun, Vinicius tak perlu absen karena sanksi akumulasi. Sebab, RFEF telah mencabut kartu merah yang didapat Vinicius pada duel lawan Valencia. Jadi, dia bisa bermain saat Real Madrid menjamu Rayo Vallecano.

La Liga Minta Amandemen Undang Undang
Menghadapi situasi serius ini, dalam beberapa hari mendatang La Liga secara resmi akan meminta amandemen UU 19/2007 tertanggal 11 Juli tentang kekerasan, rasisme, xenofobia dan intoleransi dalam olahraga dan UU 39/2022 tertanggal 30 Desember tentang olahraga.

Tujuan dari proposal ini adalah untuk meminta agar La Liga dapat menggunakan otoritas disipliner atas insiden semacam ini yang terjadi dalam pertandingan kompetisi profesional, sehingga komisi disiplin La Liga dapat melanjutkan untuk memberikan sanksi.

Lihat Juga:  Barcelona Dihajar Arsenal, Xavi Mengeluh: Kayak Main di Liga Champions Aja!

Similar Posts